SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI MMR PULSA - Voucher Elektrik Multi operator



MMR PULSA

Powered by OtomaX
OID:1362678555e fe09ee26926f940 e533
Alamat: Perumahan Muding blok A1/1 Denpasar-Bali

adalah mitra bisnis Authorized Dealer Voucher Elektrik sebagai distributor pengisian pulsa elektronik kartu prabayar untuk semua
operator telekomunikasi yang ada di Indonesia.Kami menyediakan jenis dan nominal pulsa elektronik terlengkap dengan harga yang relatif murah. Kami menawarkan penghasilan tambahan kepada Anda dengan menjadi agen pemasaran pulsa elektronik, siapapun, dimanapun, tidak menjadi hambatan untuk bergabung bersama kami
.
Tentang Kami?
PENAWARAN

Kami adalah Dealer Voucher
Pulsa Elektrik All Operator.Menyediakan Produk Voucher Elektronik dengan sistem satu deposit
untuk pengisian multi operator, transaksi 24 jam non stop setiap hari secara realtime. Layanan kami meliputi seluruh provider seluler seperti : Mentari, Indosat IM3, Simpati, AS, XL,Telkom Flexi, Fren, Esia, Ceria, Smart, Axis, Three
StarOne,dan Hepi.
Penawaran Kami?
PENAWARAN

Kami mengajak anda untuk
menjadi mitra kami sebagai Dealer Voucher Pulsa Elektrik
di daerah anda masing-masing untuk meraih keuntungan bersama kami. Dengan mendaftarkan diri anda sebagai mitra kami, anda berhak untuk mendapatkan keuntungan sebagai
retailer serta keuntungan dari
bonus system keagenan. System kami bisa dijangkau
di wilayah JAWA, MADURA, BALI, SUMATRA,KALIMANTAN,SULAWESI, PAPUA,NTT.
Mudah Dijalankan?
MUDAH

Dijamin!!! Real Bisnis,Tidak adatarget, jangka waktu, maupun paket
penjualan yang kami
bebankan kepada anda,karenasistem yang kami gunakan
“MURNI BISNIS”. Hasil yang anda peroleh tergantung dari seberapa banyak tingkat transaksi penjualan pulsa anda.
Usaha yang kami tawarkan sangatlah
mudah, mudah karena semua orang membutuh kan pulsa
dan anda dapat melakukan usaha ini
kapanpun dan di manapun anda berada diseluruh Indonesia.

Beberapa alasan memilih
Kami?

  • Harga voucher pulsa relatif murah, bisa anda dibandingkan.
  • Harga terbaik, untuk dipakai sendiri atau dijual kembali. Gratis biaya pendaftaran tanpa dipungut biaya.

  • Transaksi cepat dan
    akurat 24 jam non stop setiap hari secara
    realtime.
  • Stok provider voucher pulsa lengkap dan selalu terjaga.
  • 1 chip multi untuk semua operator di seluruh indonesia.

  • Bisa transaksi isi via SMS dan Yahoo Messenger.
  • Reply SMS gratis sehingga
    menghemat biaya
    transaksi anda.
  • Dukungan penuh online customer service via chat YM dan Telephone.
  • Bisa diagenkan atau didownlinekan untuk mendapatkan tambahan keuntungan.
  • Tanpa target,saldo anda tidakakan hangus meskipun tidak digunakan untuk transaksi.

  • Deposit bisa anda lakukan melalui BCA, BNI, BRI, MANDIRI, dan via teller (bagi anda yang tidak punya rekening) serta
    bisa juga dilakukan
    melalui atm, sms banking, phone banking, serta internet banking.



Investor Saham Berpaling ke Pasar Uang

INILAH.COM, Jakarta – IHSG melemah di atas 2%, tapi rupiah justru menguat. Bank- bank luar negeri ditengarai
memboyong dana devisa mata uang lain ke Indonesia dengan
angka lebih besar.
Analis Monex Investindo Futures
Ariana Nur Akbar mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh terjadinya permintaan atas mata uang RI ini terutama dari
perbankan baik dari bank-bank asing (luar negeri) maupun perbankan Indonesia (dalam negeri). Menguatnya permintaan atas rupiah, karena level rupiah sudah mencapai jenuh jual pada level 9.500-9.580 per dolar AS.
Jadi, Ariana menegaskan,
perbankan borong rupiah karena
harga sudah terlalu melemah.
"Karena itu, sepanjang
perdagangan, rupiah mencapai
level terkuatnya 9.390 dan 9.560
sebagai level terlemahnya dari
posisi pembukaan 9.450 per
dolar AS,” katanya kepada
INILAH.COM, di Jakarta, Kamis
(31/5/2012).
Kurs rupiah $ di pasar spot valas
antar bank Jakarta, Kamis
(31/5/2012) ditutup menguat 10
poin (0,10%) ke 9.410/9.420 dari
posisi kemarin 9.420/9.430.
Dari sisi sentimen, lanjut Ariana,
memang belum mengalami
perbaikan. Sebab, rupiah secara
tidak langsung masih mendapat
pengaruh negatif dari krisis
perbankan di Spanyol.
Bank-bank Spanyol dan bank-
bank di Eropa secara
keseluruhan, maupun perbankan
di AS memiliki afiliasi yang
mengharuskan bekerja sama
dengan bank-bank di Indonesia.
"Tapi, mereka berburu rupiah
saat ini karena kebetulan sedang
menguat," ujarnya.
Karena itu, Ariana menegaskan,
bank-bank asing justru
mendatangkan devisa mata uang
lain (di luar rupiah) ke dalam
negeri dengan jumlah yang lebih
besar sehingga memperkuat
rupiah. “Apalagi, bursa saham
sedang mengalami pelemahan
sehingga dari sisi imbal hasil
dilihat pasar alih-alih
menguntungkan justru
menimbulkan risiko,” papar
Ariana.
Alhasil, dolar AS melemah
terhadap mayoritas mata uang
utama termasuk terhadap euro
(mata uang gabungan negara-
negara Eropa). Indeks dolar AS
melemah ke 82,802 setelah
mencapai level terkuatnya
83,116. "Terhadap euro, dolar AS
ditransaksikan melemah ke level
US$1,2413 dari sebelumnya US
$1,2365 per euro," imbuh Ariana.
Dari bursa saham, Kepala Riset PT
Universal Broker Indonesia Satrio
Utomo mengatakan, IHSG
melemah 85,09 poin (2,17%) ke
3.832,824. Dia mempertanyakan,
inikah yang namanya ‘selling
climax’. “Penjualan besar-besaran
terakhir untuk menghabiskan
posisi yang masih ada?” kata dia.
Dia sendiri menjawab tidak tahu.
“Yang saya tahu, kalau dari posisi
kemarin sore, net buy asing
semenjak awal Maret 2012,
masih surplus sekitar Rp5,7
trilyun. Artinya, dengan net sell
hari ini sebesar Rp1 triliun,
tenaga jual asing sebenarnya
tidak akan besar lagi,” ujar dia.
Tapi, dia menggarisbawahi,
bottom hanyalah bottom jika
bottom tersebut sudah terlewat.
“Lihat regional hari ini, tidak ada
jaminan kalau besok market
bakal turun. Artinya, kalau kita
hari ini jualan, takutnya besok
juga gak bisa dapet harga untuk
buy back,” tuturnya.
Dengan masih adanya potensi
penurunan Dow Jones Industrial
Average (DJIA) ke 12.100 (target
double top), trend memang
masih turun. “IHSG juga gagal
untuk bisa bertahan di atas
suport 3.838. Artinya, arahnya
pelemahan memang 3.700-3.750.
Kita duduk manis dulu deh,
sambil nunggu guyuran tekana
jual mereda,” imbuh dia.

sumber

Pemerintah Tak Berdaya Hadapi ‘Taipan’ Telkomsel

Tahukah Anda bahwa
perusahaan komunikasi seluler
Telkomsel yang mempesona ini
sarat muatan komersil dan
politis? Telkomsel yang ternyata
sahamnya dimiliki juga Indosat
sebesar 35% itu disinyalir
memainkan peranan sebagai
“pengumpul dana” untuk
kepentingan komersial dan
politik.
Telkomsel yang dimiliki oleh
Indosat -disebut-sebut adalah
saingan Telkomsel- disinyalir
memainkan peranan Kartel di
bidang industri telekomunikasi di
tanah air bersama beberapa
operator seluler lainnya. Mereka
sepertinya bersepakat mengatur
“permainan” agar langgeng dan
dapat meraup berbagai tujuan
masing-masing operator.
Mereka yang terlibat dalam kartel
tersebut memperlihatkan kepada
publik bahwa seolah-olah mereka
bersaing dalam permainan yang
amat keras, akan tetapi
sesungguhnya pada level top
pemilik saham mereka mengatur
irama itu dan tertawa terbahak-
bahak menyaksikan upaya
pembodohan pelanggan yang
dilancarkan oleh masing-masing
operator melalui iklan dan
promosi taktis, padahal semua
operator itu berada dalam
kendali kerajaan kartel si Raja
Telekomunikasi Indonesia.
Analisa keterkaitan Telkomsel
dalam jaringan Kartel.
Sebagai perusahaan yang telah
menjadi operator seluler nomor
satu di Indonesia (berdasarkan
standard penguasaan pangsa
pasar dan jumlah pelanggan)
Telkomsel telah tumbuh menjadi
perusahaan telekomunikasi
raksasa di Indonesia bahkan di
Asia.
Di Indonesia dengan meraih
jumlah pelanggan 100 juta
pelanggan pada Mei 2011 dan
menguasai 51% market share
(pangsa pasar) tahun 2007,
Telkomsel telah menjalin
kerjasama dengan mitra operator
di berbagai dunia. Disebutkan
dalam berbagai informasi,
Telkomsel berhasil membuka
jaringan kerjasama dengan 155
negara.
Melihat reputasi dan keterkaitan
pembagian saham Telkomsel
dengan “saingannya” Indosat
sebagaimana disebutkan di atas,
apa yang ada dalam pikiran kita
selain munculnya rasionalitas
sebagai respon atas kejanggalan
dan keanehan tersebut?
Untuk lebih jelasnya mari
perhatikan beberapa catatan
penting tentang jaringan “krodit”
operator kelas wahid kita
sebagai berikut :
Pembagian saham Telkomsel
adalah : 65% oleh PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk
( atau disebut “Telkom” saja)
Indonesia dan 35% untuk
Indosat, Tbk. Dari 65% saham
milik Telkom, Tbk ini dimiliki oleh
Singtel (Singapore) sebesar 35%,
artinya, saham yang murni
dimiliki Telkom, Tbk hanya 30%
saja, itu pun belum dikurangi
saham milik publik yang juga
tedapat dari pihak asing.
Indosat, Tbk sendiri dimiliki oleh
jaringan multi taipan dari
berbagai negara, dengan
demikian tak mustahil Indosat,
Tbk itu sahamnya dikuasai oleh
para taipan dari bebrapa negara,
antara lain : QTEL Asia sebesar
65% (milik kongomerat Qatar
setealh dijual oleh STT Singapore
ke Qatar), Skagen dari AS
sebesar 5,57%. Setelah itu
barulah Pemerintah RI (14,29%)
dan publik (15,14%. Lihatlah
kepemilikan saham kita
(Pemerintah 14,29% dan publik
15,14%, jika keduanya
dijumlahkan hanya 29,43% saja.
Tidak sampai 35% seperti jumlah
saham Telkomsel yang yang
dimiliki Indosat, Tbk.
Sementara itu, PT Telekomunikasi
Indonesia yang menguasai 65%
saham Telkomsel, ternyata
dimiliki oleh para taipan kaliber
kakap asing, sebesar 45,58%.
Sedangkan Pemerintah RI (BUMN
PT Telkom, Tbk) sebesar 51,19%.
Sisanya, 3,23% saja dimiliki oleh
“anak negeri.”
Siapakah taipan kaliber asing
yang menguasai 45,58% saham
PT Telkom, tbk? Ternyata
pemiliknya paling dominan
adalah lagi-lagi dari SingTel
singapore.
Atas dasar data dan fakta di atas
kita dapat mengambil beberapa
kesimpulan utama, yaitu :
Industri telekomunikasi di tanah
air TELAH dikuasai oleh pihak
Asing.
Adanya persekongkolan dalam
industri telekomunikasi kita
dalam jaringan Kartel
Telekomunikasi.
Ternyata pemiliknya yang “itu-itu
saja” alias dia-dia juga.
Telkomsel memainkan peranan
penting dalam Kartel tersebut.
Telkomsel terindikasi menjadi
“Sapi Perah” untuk tujuan
komersil dan Politik negara asing
Pemerintah tidak berdaya
mengatur deregulasi bidang
telekomunikasi yang
menguntungkan kepentingan
bangsa (pengguna) dan negara
karena berhadapan dengan
jaringan mafia komunikasi asing.
Telkomsel dan beberapa operator
lainnya, telah menjelma menjadi
kendaraan strategis yang
dipergunakan oleh para taipan
asing untuk meraup keuntungan
optimal dari Indonesia. Idea dan
inovasi apapun dilakukan atas
nama profesionalisme dan
layanan prima, padahal di
dalamnya Telkomsel telah
menjadi “sapi perah” untuk
kepentingan politik dan
komersial para Taipan.

sumber

Mau beli pulsa di bikin susah.


Jakarta - Sistem hard
cluster dalam distribusi pulsa
dinilai tak cuma membatasi
gerak para penjual. Para
pelanggan pun dituding akan
kena imbas negatifnya.
Menurut salah satu perwakilan
Paguyuban Pedagang Pulsa
Indonesia (PPPI), Erwin,
sistem hard cluster ini
singkatnya adalah membatasi
penjual di wilayah tertentu
untuk mendistribusikan pulsa
elektriknya ke para pengguna di
luar cluster (wilayah) ia berada.
"Bukannya tidak bisa, namun
proporsinya dibatasi cuma
20%, sedangkan 80% sisanya
harus dijual di
area clustermereka," tukasnya
kepada detikINET, ditemui di
sela demo PPPI di depan kantor
Telkomsel, Kamis (2/2/2012).
Artinya, penjual pulsa yang
terdaftar di cluster X akan
dibatasi jika ingin menjual
pulsanya ke wilayah di luar itu.
Jika proporsi penjualan pulsa di
luar cluster melebihi dari yang
ditentukan, maka akan dikenai
sanksi berupa pengurangan
kuota dari Telkomsel. Terus
begitu sampai chip dimatikan.
"Namun masalahnya adalah, apa
konsumen mau tahu soal
kondisi ini?" sungut Erwin, yang
juga dari perwakilan pedagang
pulsa Roxy tersebut.
"Seperti kalau hujan-hujan
mereka sekarang harus keluar
untuk beli pulsa.
Dulu kan tinggal SMS atau BBM
saja kepada penjual kenalannya,
dan dibayar nanti. Padahal
kebutuhan pulsa sudah mobile,
pelanggan butuh kapanpun dan
di manapun," lanjutnya.
Tak pelak, jika pelanggan
merasa kesulitan, bukan tak
mungkin hal ini bisa
mengakibatkan pindahnya
mereka ke operator lain yang
lebih memudahkan dalam
pendistribusian 'bahan bakar'
telekomunikasi tersebut.
"Karena sebagai pelanggan
Telkomsel saya juga punya hak
untuk membeli pulsa di mana
saja. Masak mau isi pulsa saja
dibikin susah," pungkasnya.
Sebelumnya, PPPI yang
berjumlah sekitar 100-an orang
menggeruduk kantor Telkomsel
di kawasan Gatot Subroto,
Jakarta, untuk melakukan
demonstrasi memprotes
kebijakan sistemcluster pulsa.
Telkomsel menjadi sasaran
utama lantaran memegang
porsi terbesar penjualan pulsa
yakni mencapai 60%, disusul XL
dan Indosat sebesar 30 persen,
dan sisanya operator lain.
Selain itu, aturan yang mereka
terapkan dianggap lebih ketat
dibanding operator lain. "Kalau
operator lain seperti XL juga
menerapkan cluster pulsa, tapi
tak membatasi jika pedagang
ingin menjual pulsa di luar
wilayah cluster yang ditentukan,
selama chip untuk melakukan
pengisian tetap di cluster-nya,"
imbuh Wahyu, perwakilan PPPI
lainnya.
Menanggapi protes para
penjual pulsa ini, GM Corporate
Communication Telkomsel
Ricardo Indra mengatakan,
pihaknya saat ini tengah
berusaha memberikan
pemahaman kepada mitra
bisnis mereka, yakni para
pedagang pulsa tersebut
mengenai sistem cluster yang
mereka terapkan.
"Itu kan sama seperti bisnis lain.
Ketika kita berbicara masalah
distribusi maka berlaku juga
cara bagaimana mereka
melakukan distribusi. Kita tahu
potensi market, jumlah
pelanggan di suatu wilayah dan
sebagainya. Itu supaya supply
tepat sasaran," jelas Ricardo.
Karena dilakukan sesuai potensi
pasar, menurut Ricardo,
kebijakan cluster sebenarnya
lebih ke arah menjamin
ketersediaan produk Telkomsel
bagi para pelanggan.
"Soal keberatan mereka saya
belum tahu, kami masih
berdialog hingga pukul dua
siang nanti. Kalau dari pihak
Telkomsel ya itu tadi, jangan
sampai satu daerah kekurangan
atau kelebihan pasokan. Intinya
supaya pelanggan tidak
kesulitan mencari produk kami,"
tandasnya.



sumber